Boemi di hatiku

Maaf temen2 jika ada kata2ku yang tidak berkenan dihati temen2 aku minta maaf ya....

BOEMI KKN ku Korowelang yang nggak pernah aku lupakan ( banyak kenangan didalamnya )

Memasuki semester 7 aku mengambil matakuliah dengan bobot 4 sks yaitu KKN, wuih bayanganku KKN itu suerem buanget tapi kenyataannya dalam pelaksanaan KKN sangatlah menyenangkan. Pada bulan November kalau ngak salah he he he aku dipertemukan dengan tetem2 KKN 1 kelompok yang sebelumnya nggak pada kenal, pertama melihat muka temen2 wuih keren2 dan cantik2. Ketika itu kita selalu berkumpul setiap seminggu sekali, pada awalnya kita mau membikin kepengurusan he he he kamu tau siapa yang menjadi ketuanya? Pada pertemuan2 awal temen2 pada nggak pernah bisa ngumpul lengkap maklum pada sibuk2 he he he. Lha orang yang beruntung yang menjadi ketua pada dipertuan itu adalah aku sendiri hikh hikh hikh kemudian aku membentuk pengurus intinyadengan kepengurusan :
Alan Pramudianta sebagai ketua
Chesar Kingkinanty sebagai wakil ketua
Nanan Isnata Sari sebagai Sekretaris
Novan Rizki Affandi AS sebagai bendahara 2
Mayla Mahya Tama sebagai bendahara
Ridwan sebagai bendahara 2
Supriyanto sebagai Humas
Maya Masita Sari sebagai humas 2
Istikomah sebagai penasehat maklum organisator he he he
Kita mendapatkan Dosen Pembimbing yang baik hati yaitu Ibu Yuniar Wardani S.K.M Dosen Kesehatan Masyarakat yang super sibuk, maklum beliou juga ngambil S2 di-UGM juga he he he aku kapan ya???? Kemudian kamu beruntung ditempatkan disuatu pedukuhan kecil yang ada di Kecamatan Pandak Kelurahan Caturharjo dengan nama Pedukuhan yaitu Korowelang. Tentang profile Pedukuhan Korowelang ini adalah: Bp. Sutejo sebagai Kepala Dusun Korowelang, tentang bapak yang satu ini wauih gaul banget maksud aku sangat ramah he he he... Pedukuhan terdiri dari 5 RT, kalau malem wuih rame banget tau ngak rame karena apa??? Kan disana kebanyakan warganya bekerja sebagai petani sehingga setiap rumah hampir selalu punya hewan sapi ataupun kerbau he he he jadi setiap malem rame suara klonthong à klonthong.... klonthong.... klonthong..... hemmmouuuuu.... jadi kelihatan rame banget.....
Pertama yang menginjakan kaki d—Korowelang adalah aku sendiri dan temenku si-Supra he he he maklum nama yang sebenarnya adalah Supriyanto tapi anak2 sering panggil dia SupraXXX. Kemudian kami satu kelompok survei pedukuhan itu dilaksanakan sebelum KKN diterjunkan supaya kita bisa membuat program kerja yang akan diterapkan disana. Pada hari kamis kalau nggak salah kami mengadakan perkenalan dan sosialisasi program kerja dirumah Bapak. Tejo (Dukuhhh) Program kerja kita Alhamdulillah diterima walaupun ada tambahan2 he he he disuruh mengecat gardu dan tugu oops Ibu PKK juga ngak ketinggalan ibu2 pengen main Voley jadi pengen dibuatin lapangan Voley, ngomong2 lapangan Voley itu besarnya seberapa ya??? Dan bentuknya bulet atau kotak hak hak hak hak......
Kemudian pada tanggal 27 januari kami diterjunkan, dengan hati gembira kami berangkat bersama-sama menuju Kelurahan Caturharjo. Ooops tapi kejadian yang diinginkan terjadi temenku yang namanya Enov panggilannya kecelakaan maklum katanya semaleman ngak tidur kira2 ngapain ya???? Pada minggu2 pertama kita kompak banget, masak bareng, ngerjain program bareng sering evaluasi bareng...... Indah banget uihhh. Tapi pada pertengahan terjadi sesuatu yang membuat kami agak kurang kompak. Mungkin ini semua kesalahanku, bagaimana nggak aku kan ketuanya hikh hikh hikh...... Kejadiannya waktu kita melaksanakan program Outbond dan Sepeda Gembira dipantai kuwaru, karena kurangnya koordinasi dan aku juga minimnyapengalaman he he he...... Tapi semua itu bisa diselesaikan bersama waktu evaluasi bareng bersama Tuan Rumah yaitu Bapak Heru. Kemudian kita bisa kompak lagi walaupun masih ada yang I’llfell sama aku entah kenapa???? Mungkin aku jelek.
Program unggulan dari kami adalah TPA uihhhh keren banget, pertama kali diundang anak2nya pada semangat banget yang dateng kurang lebih 30 anak maklum mahasiswanya cakep2 dan cantik2 he he he.... walaupun anak2nya pada bandel2 tapi mereka tetap semangat dan serius mengikuti kegiatan TPA, tapi sayang kalau hari Senin, Kamis dan Sabtu yang dateng cuman sedikit karena mereka pada latihan sepakbola katanya ingin kayak Mas Alan bisa main sepak bola di Divisi dua Bantul he he he.... bencanda lho, yang pasti mereka semua pengen jadi pemain Nasional.
Waktu aku nyesel adalah pada waktu Program Donor Darah aku nggak bisa ikut jadi pendonor kata mbaknya HB ku rendah hikh hikh hikh, dan yang paling aku senangi adalah ketika aku bisa bermain kompetisi sepak bola Divisi 2 Bantul he he he bangga bisa dapat kartu kuning 1 belum kartu merah.
Pada tanggal 24 februari kita mengadakan perpisahan dengan warga, wuih perpisahan yang nggak bakal aku lupakan mau tau alasannya??? Karena ketika persiapan udah matang tempat udah disiapkan, malamnya hujan deres bangetttttttttttttttt...... tapi tetap seneng warga tetap antusias datang walaupun pelaksanaannya ditempat Simbah Marto di Pringgitannya.... Makasih ya Mbah... Kemudian pada tanggal 27 kami melakukan perpisahan di Kelurahan Caturharjo satu Divisi wuih aku terharu banget foto2 bareng jelas itu ngak terlewatkan, foto bareng DPL juga iyaaaaa..........
Thanks To:
Allah SWT yang telah memberikan segala2nya kepada kami sehingga terlaksananya kegiatan KKN ini dengan lancar dan aman.
Orang Tua kami yang telah memberi restu untuk belajar kami.
Bp. Budi Suryanto selaku Kepala Desa Caturharjo yang telah memberi kesempatan untuk KKN di Pedukuhan Korowelang.
Bp. Sutejo selaku Kepala Dusun Korowelang yang selalu terbuka kepada kita dan nasehat2 beliou.
Warga dan Remaja Korowelang yang sudah menerima kami dalam melaksanakan program2 kerja kita.
Bp. Drs. Heru Spd. Sekeluarga yang telah memberi fasilitas2 dalam kami melaksanakan kegiatan KKN selama kurang lebih 1 bulan.
Simbah Marto yang selalu bercanda dan sekali2 memberi masakan buat kami.
Temen2 semuanya aku minta maaf jika ada kesalahan yang aku sengaja maupun tidak aku sengaja, aku berterima kasih banget ngak tau bagai mana mengucapkannya he he he....



Maaf kalau ada penulisan yang nggak berkenan dihati temen2 dan pembaca, aku hanyalah manusia biasa TAPI manusia yang terbaik adalah manusia yang berguna bagi orang lain....
...Thanks3156 i love u...

Profile dari Istikomah Mulisari “ASAL LAMPUNG UTARA – KOTA BOEMI”

Berasal dari Lampung Utara tepatnya di Kota Bumi, di UAD mengambil jurusan Psikologi. Pertama melihat dia orangnya pendiem tapi nggak taunya orangnya juga riang gembira.
Wilayah Lampung Utara beribukota di Kotabumi, secara geografis terletak pada 104o40 - 105o08 BT dan antara 4o34 -5o06 LS. Daerah ini berbatasan dengan Kabupaten way Kanan di utara, Kabupaten Lampung tengah di selatan , Kabupaten Tulang Bawang di barat, Kabupaten Lampung Barat di barat. Luas wilayah daerah ini adalah 272.563 Ha. Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 23 Kecamatan dan 231 Kelurahan.
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2006 sebesar 2.677.559(dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pertanian 39,60%, disusul kemudian dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 18,31%, serta dari sektor industri pengolahan 18,31%.
Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain disektor perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan berupa tebu, tembakau, kelapa dalam, kelapa hibrida, kelapa sawit, kopi arabika, kopi robusta, cengkeh, kakao, karet dan lada. Komoditas unggulan daerah ini adalah kopi. Aroma dan rasa kopi Lampung memang sudah lama sangat dikenal penikmat kopi di Indonesia bahkan dunia.
Kabupaten Lampung Utara juga memiliki berbagai potensi kepariwisataan diantaranya wisata alam berupa air terjun Curup Gangsa, agro wisata, dan wisata sejarah atau budaya.
Dari hasil pertanian dan perkebunan ini berdampak besar juga terhadap perdagangan. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahakan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.

Profile dari Maya Masita Sari “Asal Lampung Selatan – Metro”

Berasal dari Lampung Selatan tepatnya Metro, di UAD ngambil jurusan Akuntansi. Orangnya dewasa banget ya iyalah Mbak Maya kan udah menikah.
Luas wilayah Lampung Selatan 318.078 Ha. Beribukota di Kalianda, daerah ini berbatasan dengan Lampung Tengah dan Lampung Timur di utara, Selat Sunda di selatan, Kabupaten Tanggamus di barat, Laut Jawa di timur. Daerah ini terbagi menjadi 13 Kecamatan. Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006 sebesar 4.370.218 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pertanian 49,09%, disusul kemudian dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 13,93%, serta dari sektor industri pengolahan 11,10%.
Kabupaten Lampung Selatan ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan didaerah ini berupa kelapa dalam, kelapa hibrida, kelapa sawit, karet, tembakau, cengkeh, kakao,lada, nilam. Daerah ini dikenal penghasil kelapa dalam terbesar di daerah Lampung, terdapat beberapa industri besar dan menengah dari hasil perkebunan kelapa dalam ini, kelapa memang serba guna. Bisa diolah menjadi menjadi kopra, minyak, kelapa parutan kering, santan, alat rumah tangga dari sabut kelapa, gula kelapa, serta batang kelapanya sebagai bahan bangunan. Nata de coco yang berasal dari hasil fermentasi air kalapa ini menambah nilai ekonomis kelapa, kini merupakan salah satu andalan ekspor Lampung Selatan. Terdapat 2 perusahan yang mengelola usaha dari fermentasi air kelapa ini yaitu PT. Keong Nusantara Abadi dan PT. Sari Segar Husada, dari unit usaha yang ada ini dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk setempat. Selain kelapa Lampung Selatan juga merupakan sentra produksi pisang yang diolah menjadi keripik pisang yang menjadi oleh-oleh khas Lampung. Tanaman pangan mendominasi pertanian dengan padi menjadi komoditas andalan dan kondisi ini mejadikan Lampung Selatan menjadi lumbung padi kedua setelah Lampung Tengah.
Di sektor pertambangan komoditi bahan tambang ini berupa deposit emas, batu bara, andesit, batu gamping, dan granit. Dari hasil pertanian dan perkebunan ini berdampak besar juga terhadap perdagangan. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya sudah terdapat Bandara Raden Intan II yang terlatak di Tanjung Karang sehingga semakin mempermudah arus transportasi dari dalam maupun luar negeri, juga sudah terdapat sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.

Profile dari Nana Isnatasari dari Kebumen

Berasal dari Kebumen, kuliah di UAD mengembil jurusan Farmasi. Uihhhh orannya super riang gembira......
Wilayah Kabupaten Kebumen memiliki luas wilayah 1.281,115 km ini secara geogrgafis terletak di 727' - 750' LS dan 10922' - 10950' BT terbagi menjadi 26 Kecamatan, 449 Desa dan 11 Kelurahan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah selatan, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas di sebelah barat, dan Kabupaten cilacap di seblah timur. Perekonomian Kabupaten Kebumen bertumpu pada pertanian terutama tanaman pangan. Untuk pariwisata didaerah Kebumen cukup menjanjikan seperti Gua Jatijajar, Gua Petruk, Laboratorium alam Geologi di Karangsembung, disini juga memiliki potensi bahan tambang diantaranya marmer, fosfat, andesit, tanah liat dan batu gamping. Kabupaten Kebumen dikenal dengan industri genteng yang diusahakan ditingkat home industry dengan pusat industri di lima kecamatan diantaranya: Kecamatan Sruweng, Pejagoan, Adimulyo, Klirong, dan Kutowinangun. Gema industri genteng Kebumen dengan nama produk genteng sokka memang cukup dikenal di Provinsi Jawa Tengah namanya disejajarkan dengan industri genteng terkenal lainnya seperti genteng jatiwangi Majalengka Jawa Barat, industri genteng yang juga memanfaatkan SDA ini secara eksternal cukup positif karena memunculkan nama Kabupaten Kebumen di pasar genteng nasional khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun secara internal ada plus dan minusnya, plusnya karena hasilnya mampu mennghidupi sebagian penduduk, minusnya karena penggalian tanah liat yang tanpa aturan akan merusak lingkungan, lahan yang diambil tanah liatnya sebagian besar bekas sawah yang dijual pemiliknya seusai panen. Alih fungsi dari lahan sawah menjadi tanah galian itu membuat tanah rusak dan tidak dapat ditanami lagi.

Profile dari Supriyanto dari Pekalongan

Berasal dari pekalongan, kuliah di UAD mengambil jurusan PBSI. Pertama kali ketemu itu aku kira Bp. Dukuh ikut kuliah, orangnya rapi banget dan ternyata dan aku sangka2 ternyata orangnya gokillllllllllllllll.......

Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota diPropinsi Jawa Tengah, yang berada di daerah Pantura bagian barat sepanjang pantai utara Laut Jawa memanjang ke selatan dengan Kota Kajen sebagai Ibu Kota pusat pemerintahan.

Secara geografis terletak diantara:  60 - 70  23’ Lintang Selatan dan antara 1090 - 1090 78’ Bujur Timur yang berbatasan dengan:

Sebelah Timur       : Kota Pekalongan dan  Kabupaten Batang
Sebelah Utara        : Laut Jawa, Kota Pekalongan
Sebelah Selatan    : Kabupaten Banjarnegara
Sebelah Barat        : Kabupaten Pemalang

Secara Topografis, Kabupaten Pekalongan merupakan perpaduan antara wilayah datar diwilayah bagian utara dan sebagian merupakan wilayah dataran tinggi/pegunungan diwilayah bagian selatan yaitu diantaranya  Kecamatan Petungkriyono dengan ketinggian 1.294 meter diatas permukaan laut dan merupakan wilayah perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Lebakbarang, Paninggaran, Kandangserang, Talun, Doro, dan sebagaian diwilayah Kecamatan Karanganyar serta Kajen.

Iklim

Curah hujan pada tahun 2006 rata-rata per tahun 2.954 mm dengan rata-rata hari hujan 113 hari.

Curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Lebakbarang rata-rata per tahun 5.945 mm, terendah Kecamatan Buaran rata-rata per tahun 1.283 mm dengan rata-rata hari hujan 64 hari.

Kondisi tanah berdasarkan luas daerahKabupaten Pekalongan 83.613,068 ha yang terdiri atas tanah sawah 25.472,069 ha atau 30.46%, tanah kering 58.140,999 ha (69,54%).

Luas areal lahan sawah di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2006 seluruhnya seluas 25.472,069 ha, yang terdiri dari :
Sawah berpengairan teknis seluas 14.941,340 ha
Sawah berpengairan setengah teknis seluas 3.166,832 ha
Sawah berpengairan sederhana seluas 2.033,563 ha
Sawah berpengairan desa seluas 1.613,903 ha
Sawah tadah hujan seluas 2.679,769 ha
Sawah yang tidak diusahakan seluas 1,160 ha

Lahan bukan sawah seluas 58.140,999 ha yang terdiri dari :
Bangunan gedung, perumahan dan pekarangan seluas 12.007,230 ha
Tanah tegalan seluas 11.371,039 ha
Ldang/huma seluas 1.202,241 ha
Padang rumput seluas 561,557 ha
Tambak seluas 589,871 ha
Kolam/empang seluas 21,623 ha
Hutan negara seluas 26.238,959 ha
Hutan rakyat seluas 510,129 ha
Perkebunan negara/swasta seluas 2.598,687 ha
Llainya seluas 2.429,687 ha.

Adapun perincian luas tanah sawah menurut penggunaan pengairannya tahun 2005 adalah sebagai berikut :
Irigasi teknis seluas 14.374,794 ha
Setengah teknis 1.854,306 ha
Sederhana 1.449,131 ha
Sawah berpengairan desa seluas 2.987,042
Sawah tadah hujan seluas  5.410,681 ha

Profile dari Novan Rizki Affandi AS dari Sumbawa

Berasal dari pulau nan jauh disana yaitu Sumbawa, kuliah di UAD mengembil jurusan Sistem Informasi yang dulunya Ilmu Komputer he he he nggak tau kenapa bisa berubah... Orangnya super HUMOR katanya tidak hidup kalau tidak ngelucu, he he he.....
Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah dari sembilan Kabupaten yang berada di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat, secara geografis Kabupaten ini terletak antara 116o42 - 118o22 BT dan 8o8 - 9o7 LS. Kabupaten Sumbawa ini sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, sebelah timur berbatsan dengan Kabupaten Dompu, sebelah selatan berbatasan dengan Sammudera Indonesia dan sebelah barat berbatsan dengan Kabupaten Sumabawa Barat. Kabupaten sumabawa memiliki luas wilayah 6.643,98 Km2.
Pada tahun 2006 Kabupaten Sumbawa ini memiliki jumalah penduduk 403.500 jiwa yang terdiri dari 209.206 jiwa pria dan 194.294 jiwa wanita dengan tingkat kepadatan penduduknya sendiri mencapai 194.294 per Km2 dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 1,62%.
Untuk kegiatan ekspor non migas Kabupaten Sumbawa pada tahun 2006 ini konstribusi terbesar datang dari sub sektor perindustrian dan perdagangan dengan jenis komoditi berupa panel sebesar Rp.108.000 dengan volume sebesar 36 buah, patung kayu abstrak sebesar Rp.75.000 dengan volume sebesar 5 buah.
Untuk komoditi dari sub sektor perkebunan dengan komoditi unggulan berupa kelapa dalam sebesar 2.828 ton, jambu mete sebesar 1.209 ton dan kopi robusta sebesar 1.029 ton.
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten Sumbawa ini pada tahun 2006 sebesar 1.493.066,31(dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar berasal dari sektor pertanian sebesar 649.656,89, sektor perdagangan, hotel, restoran sebesar 266.238,66 dan dari sektor jasa sebesar 171.765,18.
Tana Samawa sebutan bagi Kabupaten Sumbawa ini memiliki potensi yang besar dari sektor pertanian sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional. Pada sektor pariwisatanya, pantai Sumbawa yang panjangnya 900 Km potensial untuk obyek wisata, kaya akan beragam jenis ikan, punya potensi pengembangan budi daya mutiara dan bisnis udang dan bandeng. Sumbawa memiliki hasil hutan seperti, rotan yang bisa mendorong tumbuhnya industri kerajinan. Juga terdpat penambangan baaatu kapur untuk pasokan PT. NTT untuk bahan campuran pembuangan tailing perusahaan itu sebesar 200 ton sehari.
Kabupaten ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya jalan darat, dua buah bandara yaitu Bandara Brangbiji yang terletak di Sumbawa Besar dan Bandara Lunyuk yang terletak di Sumbawa, empat buah pelabuhan yaitu Pelabuhan Badas, Pelabuhan Labuhan Lalar, Pelabuhan Labuhan Alas, Pelabuhan Labuhan Benete.

Profile dari Mayla Mahya Tama dari Madiun

Berasal dari Madiun, kuliah di UAD mengembil jurusan Teknik Informatika. Orangnya feminim, pinter buat brownis singkong.
Kota Madiun yang merupakan ibukota Madiun, Jawa Timur ini memiliki wilayah seluas 33,23 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 192.807 jiwa (sensus Penduduk 2000). Kota Madiun merupakan kota transit pada jalur selatan yang menghubungkan kota-kota di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat seperti Surabaya, Jombang, Madiun, Solo, Jogjakarta sampai DKI Jakarta, sehingga kota Madiun sangat cocok dan menarik untuk mengembangkan sektor indsutri, perdagangan, jasa maupun angkutan. Hal ini tampak dari keberadaan sarana dan prasarana di kota Madiun sehingga dapat melayani kepentingan dalam skala regional dan nasional seperti pendidikan, kesehatan serta komoditi hasil produksi industri. Salah satu sarana yang mendukung peranan perekonomian dalam
skala regional adalah jaringan jalan yang kondisinya sangat baik untuk menghubungkan kota Madiun, dengan daerah di luar Kota Madiun yaitu Magetan, Nganjuk, Ponorogo, Jombang, Ngawi dan Kediri.

Profile dari Ridwan asal Kadipaten Jogjakarta



Asal dari kadipaten, kuliah di UAD mengambil jurusan Akuntansi. Orangnya kelihatan serius tetapi rame dan sering mengucapkan kata2 santailah dan ada deach he he he.....

Wah, pagi ini saya surprise dengan sebuah artikel di halaman depan Kompas edisi hari ini (18/3/09) berjudul: “Selamat Datang di Kampung Bebas Atribut Parpol dan Caleg”. Artikel bergaya feature itu menulis tentang sebuah kampung di Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Yogyakarta, yang mendeklarasikan diri sebagai kampung bebas atribut parpol dan caleg.
Warga di RW 02, 03, 04, dan 05 Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Yogyakarta, Selasa (17/3), menghindari pemasangan atribut partai politik maupun calon anggota legislatif untuk menjaga keharmonisan antarwarga dan keasrian lingkungan.

Warga di RW 02, 03, 04, dan 05 Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Yogyakarta, Selasa (17/3), menghindari pemasangan atribut partai politik maupun calon anggota legislatif untuk menjaga keharmonisan antarwarga dan keasrian lingkungan (foto: Kompas)

Sungguh, membaca artikel itu menjadi semacam oase tersendiri atas kedahagaan saya terhadap atmosfer kampanye pemilu yang tidak mengumbar-umbar poster caleg dengan cara yang menurut saya “sudah membabi buta” seperti sekarang ini. Membabi buta? Ya, karena saya sudah mengganggap over-aksi, bahkan cenderung mengotori visual lingkungan.

”Lingkungan RW 05 Tanpa Atribut Parpol”. Tulisan pada banner yang melintang di kampung itu jelas terlihat unik. Tulis Kompas, sepintas terkesan warga tidak peduli dengan kampanye pemilu yang tengah berlangsung. Mereka juga sepertinya ogah terlibat dalam kampanye.

Jika dibandingkan dengan pemandangan “di luar pagar” lingkungan RW-RW itu memang terlihat sangat kontras jika dibandingkan dengan tempat lain. Berjarak satu tikungan saja, rumah-rumah penduduk serta tiang listrik dan pagar di luar lingkungan RW 04 sudah sesak semrawut dengan poster, bendera, serta spanduk parpol dan caleg.

”Gara-gara spanduk dan poster-poster partai politik, anak- anak kami jadi berantem. Mereka berlomba-lomba memasang atribut partai setelah diiming- imingi imbalan uang. Kalau terus dibiarkan, kami khawatir keharmonisan lingkungan terganggu. Karena itu, pemasangan segala bentuk atribut partai kami larang di lingkungan kami,” ujar Suhadi Jamil, Sekretaris RW 04, seperti ditulis Kompas.

Menurut Jamil, kebijakan pelarangan pemasangan atribut partai awalnya tidak mudah. Apalagi banyak pemuda di lingkungannya yang tidak memiliki pekerjaan sehingga iming-iming uang pemasangan atribut partai Rp 20.000 per bendera menjadi kesempatan untuk mendapatkan penghasilan.

”Ini memang sangat dilematis. Akan tetapi, semua akhirnya mau mengerti karena kebersamaan dan kerukunan warga lebih penting daripada memperjuangkan sesuatu yang ujung-ujungnya juga belum jelas,” kata Jamil.

Profile dari Chesar Kingkinanty dari Condongcatur Depok Sleman Jogjakarta

Asal dari Condongcatur Sleman Jogjakarta, kuliah di UAD mengambil jurusan Sastra Inggris. Orangnya kocak, mungkin kayak aku he he he masalahnya bintang kita sama.....

Kecamatan Depok berada di sebelah Timur dari Ibukota Kabupaten Sleman. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Sleman adalah 10 Km. Lokasi ibu kota kecamatan Depok berada di 7.75715‘ LS dan 110.39625‘ BT. Kecamatan Depok mempunyai luas wilayah 3.555 Ha. Alamat Kantor Kecamatan Depok di Komplek Kolombo No.50 A, Catur Tunggal, Depok, Sleman.

Desa di wilayah administrasi Kecamatan Depok :
1. Desa Catur Tunggal
2. Desa Maguwoharjo
3. Desa Condongcatur
Kecamatan Depok berbatasan dengan
Utara :Kecamatan Ngaglik
Timur :Kecamatan Kalasan
Selatan:Kecamatan Gondokusuman
Barat :Kecamatan Mlati
Ibukota Kecamatannya berada pada ketinggian 140 meter diatas permukaan laut. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Depok adalah 35ºC dengan suhu terendah 22ºC. Bentangan wilayah di Kecamatan Depok berupa tanah yang datar dan berombak.

Alan Pramudianta asal Godean Sleman Jogjakarta

Asal dari Godean yang terkenal dengan Belutnya, kuliah di UAD ambil jurusan Teknik Informatika, ngomong2 lulusnya kapan lan???? Tanya Ibu...... Orangnya pendiem kok ngak neko2. Cuman itu aja kali....

Kecamatan Godean berada di sebelah Barat daya dari Ibukota Kabupaten Sleman. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Sleman adalah 10 Km. Lokasi ibu kota kecamatan Godean berada di 7.76774‘ LS dan 110.29336‘ BT. Kecamatan Godean mempunyai luas wilayah 2.684 Ha. Alamat Kantor Kecamatan Godean di Jl. Godean Km.10, Sleman.