Menghadapi masalah hidup

Setiap manusia pasti pernah berhadapan pada suatu masalah hidup.Masalah adalah suatu kondisi yang memberikan rasa ketidaknyaman pada seseorang, masalah berupa kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Tinggi rendahnya masalah tergantung bagaimana seseorang menanggapi masalah tersebut. Seorang filsuf pernah berkata bahwa hanya orang yang mati saja yang tidak akan mendapat masalah. Banyak sekali hal-hal disekitar kita yang dapat menjadi sebuah masalah. Deadline skripsi bagi mahasiswa, masalah keuangan, percintaan dan sebagainya merupakan suatu stressor (sumber masalah) yang dapat membuat seseorang mengalami stress.
Stress sifatnya individual, artinya satu kondisi yang bisa menimbulkan stress pada seseorang tetapi belum tentu menjadi streesor bagi individu yang lain. Biasanya tergantung dari pengalaman seseorang dalam menghadapi satu situasi.
Saat berhadapan dengan situasi stressfull, secara sadar ataupun tidak kita akan mengubah cara berpikir dan perilaku. Tujuannya untuk meminimalisir tekanan, mengurangi kecemasan, dan memperoleh rasa aman. Dalam istilah Psikologi hal ini disebut dengan strategi coping. Dua macam strategi coping, pertama, menghilangkan situasi yang menimbulkan stress dengan menyelesaikan masalah (problem focus coping). Kedua dengan mengatur emosi unutk menyesuaikan diri dengan situasi yang membuat stress.

Setiap orang punya pertimbangan sendiri terhadap strategi yang mereka gunakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:

a.Kesehatan Fisik
Dalam kondisi sakit, kita dapat memberikan reaksi yang berbeda dari ketika dalam keadaan sakit.

b.Dukungan sosial
Terutama orang terdekat seperti orangtua, teman, sahabat dan pasangan. Jika mereka bersikap suportif, baik berupa dukungan emosional maupun dalam memenuhi kebutuhan informasi, kita cenderung menyelesaikan masalah, mengatur emosi atau merubah cara pandang kita terhadap situasi stressfull dibandingkan menghindarinya.

c.Keterampilan sosial
Keterampilan berkomunikasi kita dengan lingkungan sekitar juga mempengaruhi strategi yang kita pilih, misalkan saat punya masalah, lalu kita curhat, biasanya kemampuan kita mengidentifikasi dan menganalisis masalah akan meningkat lewat diskusi. Kita bisa mencari alternatif tindakan yang sesuai tujuan kita.

d.Kedekatan pada Tuhan
Penerimaan pada takdir yang telah kita alami, keikhlasan terhadap yang kita hadapi dapat mempengaruhi cara berpikir kita menghadapi masalah.

Bagian terpenting menghadapi masalah adalah dengan mengawali untuk mengenal apakah hal yang kita hadapi merupakan situasi stressfull atau bukan. Kesalahan yang sering kita lakukan adalah tidak bisa membedakan apakah suatu kondisi termasuk stressfull atau bukan. Suatu kondisi disebut masalah apabila ada solusinya. Tidak bisa disebut masalah apabila kondisi itu tidak bisa diubah, misalnya kita terlahir bukan sebagai anak yang memiliki intelegensi diatas rata-rata. Hal tersebut tidak bisa disebut masalah dan tidak perlu diratapi. Intinya kita perlu memiliki rasa keikhlasan untuk menerima keadaan tersebut.

Berpikir postif merupakan suatu cara menghadapi masalah, hidup kita akan lebih mudah apabila dijalani dengan pikiran yang positif. Orang yang memiliki pikiran positif melihat masalah sebagai sebuah tantangan, ia akan terbuka dalam menerima ide dan saran, kemudian ia memandang masalah dengan realistis dan tidak terpaku pada satu masalah saja. Ketika menghadapi suatu stressor ia akan langsung bertindak bukan hanya mencari-cari masalah, ia memandang masalah dengan kacamata optimis sehingga ia bisa menikmati hidup dan mensyukuri apa yang telah didapatnya dalam kehidupan. Berpikir positif juga sebagai pemacu semangat. Misalnya kita melihat masalah yang kita hadapi saat ini dikarenakan usaha kita yang kurang, sehingga untuk mencapai keberhasilan yang kita inginkan diperlukan usaha yang lebih dari sebelumnya. Atau masalah saat ini adalah sebagai jalan kita untuk instrospeksi diri, sehingga masalah kita jadikan sebagai pendewasaan diri. Hidup itu akan lebih mudah jika menghadapinya secara santai dan mudah aja. So....berani hadapi masalah?

Istikomah Mulisari