POTENSI PANAS BUMI DI INDONESIA DAN PEMANFAATANNYA HINGGA AWAL 2009

Jakarta - Dalam mendukung Rencana Strategis (Renstra) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral 2010-2014, Badan Geologi sebagai salah satu subsektor DESDM memberikan prioritas pada beberapa program, salah satunya pembangunan sumber daya energi terkait pemanfaatan energi terbarukan panas bumi. Pembangunan sumber daya energi dilakukan melalui penyiapan wilayah kerja untuk mendukung penyediaan listrik 10.000 MWe tahap kedua serta penyelidikan terpadu sumber daya panas bumi semua daerah komersial (vulkanik) secara intensif.

Berdasarkan paparan Kepala Badan Geologi DESDM, hingga awal tahun 2009 telah diketahui terdapat 257 kelompok lokasi panas bumi dengan total potensi sekitar 27 GWe di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 203 lokasi  (80 %) berasosiasi dengan lingkungan vulkanik dan 54 (20%) berada di lingkungan non vulkanik seperti di sebagian besar P. Sulawesi (kecuali Sulut), Kalimantan Barat, dan di  kepala burung Irian Jaya. 

Sebagian besar lokasi panas bumi (157 lokasi atau 61,3%) sudah berada pada tingkat survei pendahuluan,  85 lokasi atau 33,2 % berada pada tahap eksplorasi permukaan rinci, 8 lokasi atau 3,2 % berada pada tahap eksplorasi pemboran dan 7 lokasi atau 2,8 % yang telah berproduksi.

Jumlah energi panas bumi yang telah terpasang saat ini mencapai 1042 MWe, sekitar 35% dari cadangan terbukti atau sekitar 3% dari total potensi energi panas bumi di Indonesia.  Lapangan yang telah berproduksi yaitu G. Salak (375 MWe), Kamojang (200 MWe),  Darajat (255 MWe), Wayang Windu (110 MWe), Dieng (60MWe),  Lahendong (40 MWe), dan Sibayak (2 MWe). 


Sumber:
http://www.esdm.go.id/berita/geologi/42-geologi/2350-potensi-panas-bumi-di-indonesia-dan-pemanfaatannya-hingga-awal-2009.html

1 komentar:

Alan Pramudianta 23 April 2009 pukul 01.47  

padamkan lampu walau cuman 60 menit aja

Posting Komentar